MODUL 3 - CALON GURU PENGGERAK

 MODUL 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Selamat! Anda telah bersedia menyediakan waktu untuk menjadi bagian dari Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP). Bapak/Ibu adalah individu-individu terpilih yang proaktif serta memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan dan mutu pendidikan di Indonesia, dan untuk itulah program pendidikan ini dibentuk dan dikembangkan.

Dalam Modul 3.1 ini, pembahasan akan fokus kepada keterampilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu perannya, yaitu mengambil suatu  keputusan, khususnya pada kasus-kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan atau Etika. Selanjutnya keputusan-keputusan yang diambil secara langsung atau tidakmenentukan arah dan tujuan suatu institusi atau lembaga serta menunjukkan nilai-nilai atau integritas dari institusi tersebut, yang pada akhirnya berpengaruh kepada mutu pendidikan yang didapatkan murid-murid Anda sekalian.

Bila kita telusuri lebih dalam, modul ini selaras dan sesuai dengan prinsip-prinsip Standar Nasional Pendidikan, khususnya pada standar pengelolaan. Seorang pemimpin hendaknya memahami nilai-nilai kebajikan yang tertuang dalam visi dan misi sekolah, berkepribadian serta berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan, khususnya dalam mengambil suatu keputusan, hendaknya setiap keputusan yang diambil tersebut selaras dengan nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi oleh suatu institusi tersebut, yaitu bertanggung jawab dan berpihak pada murid.

Pada modul ini akan tersaji beberapa studi kasus yang akan dihadapi seorang pemimpin sekolah, khususnya studi kasus di mana dua kepentingan sama-sama benar, sama-sama memiliki nilai-nilai kebajikan. Kita akan dihadapkan pada suatu situasi dilematis, yang akan kita kenal dengan dilema etika. Apakah itu dilema etika? Apakah perbedaannya dengan bujukan moral, dan bagaimana mengenali di antara keduanya? Anda juga akan diajak mengidentifikasi 4 (empat) paradigma serta mendalami prinsip-prinsip yang melandasi cara berpikir Anda selama ini, yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang Anda ambil. Prinsip-prinsip apa yang selama ini Anda anut, dalam pengambilan suatu keputusan? Sebelum atau sesudah pengambilan keputusan diambil perlukah kita menganalisis kembali keputusan-keputusan kita, untuk apa? Bagaimana menguji pengambilan keputusan kita sendiri, apakah keputusan tersebut sudah efektif atau tepat sasaran?

Pada akhirnya, kami harapkan Anda akan menikmati proses perjalanan pembelajaran Anda. Kami harapkan proses pembelajaran ini dapat mengantarkan Anda menjadi seorang pemimpin yang lebih baik, berkualitas, dan mandiri. Semoga waktu yang telah Anda sisihkan ini bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dan tentunya ilmu yang Anda dapatkan pada program pendidikan guru penggerak ini kelak  bermanfaat untuk diri Anda sendiri, dan tentu untuk orang banyak, terutama di lingkungan Anda. "Janganlah pernah ragu bahwa sekelompok kecil orang-orang yang berkomitmen dan peduli pada sesama, dapat mengubah dunia. Bahkan, hal seperti itulah yang terjadi” (Never doubt that a small group of thoughtful committed individuals can change the world. In fact, it's the only thing that ever has.") - Margaret Mead.

Teruslah bertanya, teruslah belajar, dan teruslah bermanfaat!

Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk mampu:

  • CGP dapat menjelaskan tentang konsep sekolah sebagai institusi pembentukan karakter dan nilai-nilai kebajikan sebagai acuan utama dalam pengambilan keputusan berbasis etika sebagai seorang pemimpin pembelajaran.
  • CGP dapat melakukan praktik pengamb ilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. CGP dapat mengidentifikasi jenis-jenis paradigma dilema etika yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain; CGP menunjukkan  sikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut.
  • CGP dapat me milih 3 (tiga) prinsip yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema etika.
  • CGP dapat menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengukuran keputusan yang diambil dalam dilema etika; CGP mencerminkan reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.
Klik Link berikut untuk mengunduh referensi berkas modul 3.1 : 

 MODUL 3.2

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, selamat berjumpa kembali dalam modul pelatihan Calon Guru Penggerak! Saat ini kita masuk pada modul tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. 

Seperti yang kita ketahui, sekolah wajib membangun ekosistem yang mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan murid demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara pandang sekolah melihat ekosistemnya: apakah sebagai kekuatan atau sebagai kekurangan. Sekolah yang memandang semua sumber daya yang dimiliki sebagai suatu kekuatan dan aset, maka sekolah ini tidak akan fokus pada kekurangannya tetapi berupaya pada pemanfaatan kekuatan dan aset yang dimiliki. 

Sumber daya sebagai kekuatan akan banyak dieksplorasi ke dalam pembahasan tujuh modal utama, yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik, dan modal agama dan budaya. Ketujuh modal aset ini selaras dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), terutama pada standar sarana dan prasarana (modal fisik dan modal lingkungan/alam), standar pendidik dan kependidikan (modal manusia dan modal sosial), standar pembiayaan (modal finansial), dan standar pengelolaan pendidikan (modal politik, modal sosial). 

Menyadari betapa banyaknya sumber daya yang dimiliki sekolah, modul ini akan mengajak Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak untuk senantiasa melihat sumber daya sebagai aset/kekuatan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran yang berpihak pada murid. Modul ini merupakan bagian dari paket modul 3 yang juga merupakan paket modul terakhir dalam Program Pendidikan Guru Penggerak. Seperti pada modul lainnya, kami yakin Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak sudah terbiasa dengan proses pelatihan yang lebih bermakna dan reflektif. Pada akhir program ini, Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak akan selalu merefleksikan semua pemahaman yang diperoleh dengan apa yang terjadi dalam keseharian kegiatan Anda sebagai pendidik.  

Selamat mengeksplorasi materi dalam modul ini, semoga kita semua mendapatkan pencerahan selama proses pelatihan berlangsung sekaligus menjadikan kita Guru Penggerak yang dapat mengubah dan membawa pendidikan Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk mampu:

  1. Menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
  2. Merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development).
  3. Menunjukkan sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya.
Klik Link berikut untuk mengunduh referensi berkas modul 3.2 : 

MODUL 3.3

Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Selamat datang Ibu dan Bapak Calon Guru Penggerak (CGP) di modul 3.3 yang akan berbicara tentang program yang berdampak pada murid. 

Modul ini mengajak Ibu dan Bapak untuk berefleksi dan melihat kembali perspektif atau cara memandang kita tentang program yang berdampak positif pada murid. Selama ini, sering sekali kita melihat bahwa program-program sekolah, baik program intra kurikuler, program ko-kurikuler, atau program ekstra kurikuler pengelolaannya hanya menempatkan murid-murid sebagai objek dari program-program tersebut. Mereka memang melakukan, atau menjalankan program-program tersebut, namun banyak kesulitan untuk mengambil makna dari pengalaman mereka tersebut karena hanya merasakan keterlibatan itu sebagai suatu keharusan untuk terlibat, rutinitas, kewajiban yang harus dijalankan, atau hanya sekedar sebuah kegiatan yang mudah untuk dilakukan. Padahal, kita semua tahu bahwa pengambilan makna adalah esensi dari proses belajar itu sendiri.

Di dalam modul ini, Ibu/Bapak akan mengeksplorasi bagaimana sesungguhnya kita dapat mendorong keagenan siswa (yang dalam modul ini diterjemahkan sebagai kepemimpinan murid) dalam pengelolaan program-program di sekolah. Mendorong kepemimpinan murid dalam program sekolah bukan hanya memungkinkan murid untuk belajar menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya, dan kontributif, namun, pengalaman dan kebermaknaan yang mereka dapatkan dari proses belajar mereka dalam program-program sekolah tersebut sesungguhnya akan memberikan bekal untuk mereka menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat, sehingga, ketika kita berbicara tentang dampak, maka dampak positif dari proses belajar yang dilalui oleh murid-murid kita saat ini tentunya akan dapat terus dirasakan oleh mereka sepanjang hidup.

Pada saat tahapan eksplorasi konsep di dalam modul ini, kami secara sengaja juga akan meminta Ibu/Bapak untuk mencoba pembelajaran konsep yang sedang dipelajari tersebut dengan Standar Nasional Pendidikan. Kami berharap Ibu/Bapak dapat melihat bahwa upaya mendorong kepemimpinan murid dalam berbagai program atau kegiatan di sekolah ini sebenarnya juga merupakan upaya untuk memenuhi apa yang digariskan dalam Standar Nasional Pendidikan. Menumbuhkan kepemimpinan murid sejatinya adalah bagian dari sebuah upaya kolaboratif yang seharusnya dilakukan oleh semua pihak yang berkaitan dengan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu , cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Semoga proses pembelajaran Ibu dan Bapak lalui di modul ini dapat memberikan pengalaman baru, bermakna, dan membuka wawasan berpikir yang lebih luas, sehingga dapat membantu Ibu/Bapak dalam melakukan pengelolaan berbagai program atau kegiatan yang berpihak pada murid di sekolah Ibu dan Bapak. Tetaplah semangat!

Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Calon Guru Penggerak  untuk mampu:

  1. menunjukkan pemahaman tentang konsep kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila.
  2. menunjukkan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
  3. menganalisis sejauh mana suarapilihan dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam program intrakurikuler/kokurikuler/ekstrakurikuler sekolah untuk mewujudkan lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
  4. mengidentifikasi strategi pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
  5. merancang sebuah prakarsa perubahan di sekolah dalam bentuk sebuah program/kegiatan sekolah yang mendorong kepemimpinan murid dengan menggunakan model prakarsa perubahan yang di sebut dengan BAGJA.
Klik Link berikut untuk mengunduh referensi berkas modul 3.3 : 



SEMOGA BERMANFAAT !!!

نموذج الاتصال